Sufistic Curriculum Development Management at the Islamic Boarding School

Authors

  • Aji Muhammad Iqbal Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
  • Adang Hambali SUniversitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
  • Bambang Syamsul Arifin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
  • Asep Achmad Hidayat Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

DOI:

https://doi.org/10.61132/ijier.v2i2.284

Keywords:

Curriculum Management, Islamic Boarding School Curriculum, Sufi Morals

Abstract

The research departs from the phenomenon of the development of Islamic boarding school education models with varying names and styles. Islamic boarding schools are faced with two important problems in adapting to the demands of the times, namely the problem of developing Islamic boarding school governance without abandoning tradition and the Islamic boarding school's identity in producing a generation with good morals. The research objectives are to identify the management of Sufistic curriculum development in Islamic boarding schools including; 1) Curriculum planning, 2) Curriculum organization, 3) Curriculum implementation, 4) Curriculum evaluation and 5) Impact of Islamic boarding school management in developing the Sufistic curriculum at Al-Istiqomah Islamic Boarding School and Al-Falah Biru Islamic Boarding School, Garut Regency. The research framework departs from George R. Terry's (1973) management theory, namely four management functions, namely: 1) Planning, 2) Organizing, 3) Actuating, 4) Controlling. The curriculum theory uses the Ralph W curriculum development model. Tyler curriculum development is carried out in systematic stages, namely; Objectives, Selecting Learning Experiences, Organizing Learning Experiences, Evaluation. Developing the Islamic boarding school curriculum has an impact on the morals of the students, as according to Sheikh Musthafa Al-Ghalayini, the implications of Sufistic moral values contribute to shaping behavior. This study uses a qualitative approach using the Ethnography method. Data collection techniques are carried out through interviews, observations and documentation analysis. The data analysis technique uses the Miles and Huberman analysis technique. While the validity test is carried out with data validity by conducting tests; credibility, transferability, dependability, and confirmability. The results of the study found that the management of the development of the Islamic boarding school curriculum in preparing a generation with Sufi morals: First, the Islamic boarding school curriculum is included in the traditionalist model of the school, namely by showing its traditional and school character. Second, the organization of the curriculum content consists of the contents of the curriculum, data, concepts, generalizations, and subject matter at the Islamic Boarding School. Third, Curriculum development is categorized as a grass roots model where there are initiatives and efforts coming from below, namely ustadz and Islamic boarding schools in developing a curriculum that is designed by themselves to produce a generation with Sufi morals. Fourth, Curriculum evaluation refers to the Objective Model Evaluation model (objective model) carried out at the end of curriculum development, this assessment activity is often called summative evaluation. Fifth, The impact of curriculum management on the level of morals is shown by the nature of istiqomah, self-control, prioritizing Islamic and basyariyah brotherhood, tolerance, honesty, sincerity, istiqomah, patience, gratitude, politeness and helping each other. Sixth, Traditionalist Hypothetical Management Model of the School.

References

A P Putra and M H Hakam, (2023). “Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Perspektif Sufistik Di Pondok Pesantren Al-Karimiyah Depok,” Hartaki: Journal of Islamic Education 2, no. 2 (pg. 15–30), https://jurnalsains.id/index.php/hartaki/article/view/119.

Abdul Muhaya, (2013). Spiritual Bangunan Studi Tentang Makna Spiritual Arsitektur Pondok Pesantren Salafiyah Biḥaru Bahri ‘Asaili Faḍāilir Raḥmah. Laporan Hasil Penelitian di IAIN Walisongo, Semarang, 10 September, Semarang: LP2M IAIN Walisongo.

Ahmad Saifuddin, (2015). Eksistensi Kurikulum Pesantren Dan Kebijakan Pendidikan,” Jurnal Pendidikan Agama Islam 3, no. 1, hlm. 208–34. DOI: https://doi.org/10.15642/jpai.2015.3.1.207-234

Ahmad, dkk., (2023). Integrasi Kurikulum Pendidikan Islam Pondok Pesantren Darul Ulum Dan Sma,” AssyfaJournal of Islamic Studies 1, no. 1 (73–86). doi: https://doi.org/10.61650/ajis.v1i1.164

Al-Qusyairi. (1998). Risalah Qusyairiyah: Sumber Kajian Ilmu Tasawuf. Jakarta: Pustaka Aamani.

Al-Syaibany, Omar Muhammad Al-Thoumy. (1979). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Amin Syukur, (2004). Tasawuf Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto. (2012). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media & FIP UNY.

Bandur, Agustinus. (2016). Penelitian Kualitatif Metodologi, Desain, Dan Teknik Analisa Data Dengan Nvivo. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Creswell, J.W. (2018). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mixed Methode. New York: Pearson.

Daft, R.L. (2010). Era Baru Manajemen. Buku 1 Edisi 9, Dari “New Era of Management, 9th Ed.” Jakarta: Salemba Empat.

Departemen Agama RI Direktorat Jendral Kelembagaan Agama. (2003). Pondok Pesantren & Madrasah Diniyah Pertumbuhan Dan Perkembangannya. Jakarta: Kementerian Agama RI.

Dubrin, A.J., Ireland, R.D. & Williams, J.C. (2010). Management Organizations in Era of Change. Florida: The Driden Press.

Fahham, Achmad Muchaddam. (2020). Pendidikan Pesantren. Jakarta: Publika Institut Jakarta.

Haidar Putra Daulay, (2007). Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Hamalik, Oemar. (2016). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hanafiah, Hanafiah. (2021). “Pelatihan Software Mendeley Dalam Peningkatan Kualitas Artikel Ilmiah Bagi Mahasiswa.” Jurnal Karya Abdi Masyarakat 5 (2): 213–20. https://doi.org/https://doi.org/10.22437/jkam.v5i2.15334.

Hasibuan, Malayu. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Jalaludin As-Suyuti, (2003). Al-Jami’ Kabir Li As-Suyuthi. Beirut: Daar Al-Kutub.

Javad, and Nurbakhsy. (2001). Psikologi Sufi, Diterjemahkan Oleh Arief Rakhmat, Dari Psychology of Sufism Del Wa Nafs. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.

Kompri. (2018). Manajemen Dan Kepemimpinan Pondok Pesantren. Jakarta: Prenadamedia Group.

Merdiana, Mely Khuzrotul. (2024). “Dinamika Pertumbuhan Dan Perkembangan Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah Gresik 1775 M.” In Prosiding Konferensi Nasional Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam (KONMASPI), 1:426–38.

Muhaimin, (2012). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Muhammad Yusuf Fajrun Najah Ahmad, Mispani, “Integrasi Kurikulum Pendidikan Islam Pondok Pesantren Darul Ulum Dan Sma,” AssyfaJournal of Islamic Studies 1, no. 1 (2023): 73–86.

Munir, M, and Wahyu Ilahi. (2009). Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana.

Musthofa, (2015). “Kehidupan Sufistik Pada Pondok Pesantren Bibaḥri ‘Asfaraḥ Sananrejo, Turen, Malang,” TEOLOGIA Vol 26 no. 2, 163–83. DOI: https://doi.org/10.21580/teo.2015.26.2.425

Oktaria dkk. (2022). “Peran Pesantren Dalam Era Digital.” Jurnal Pendidikan 4 (3): 432–444. doi: https://doi.org/10.37680/scaffolding.v4i3.2108

P. Atkinson dan M. Hammersley, (1994). “Etnography and Participant Observation”, Handbook of Qualitative Research. Thousand Oaks: Sage, 249-261, hlm. 250.

Peraturan Pemerintah (PP) RI Nomor 55 tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan.

Ramayulis. (2012). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Ratnawati, Dewi. (2022). “Manajemen Strategis Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Al-Qur’an (Studi Multikasus Di SMP Tahfidz Ar-Rasyid Tulungagung Dan SMP Darussalam Tulungagung).” Thesis: UIN Sayyid Ali Rahmatullah.

Ridwan Nasir, (2005). Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal, Pondok Pesantren di Tengah Arus Perubahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rodliyah. (2014). “Manajemen Pondok Pesantren Berbasis Pendidikan Karakter (Studi Kasus Di Pondok Pesantren ‘Annuriyah’ Kalawining Kec. Rambipuji Kab. Jember).” Cendekia 12 (2): 301–11. https://doi.org/10.21154/cendekia.v12i2.230

Sholikhin, Muhammad. (2004). Tasawuf Aktual. Semarang: Purtaka Nuun.

Shulton dan Khusnuridlo. (2006). Manajemen Pondok Pesantren Perspektif Global. Yogyakarta: LaksBang Pressindo.

Sulistiyorini dan Fathurrohman. (2016). Esensi Manajemen Pendidikan Islam Pengelolaan Lembaga Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Islam. Yogyakarta: Kalimedia.

Syukur, Amin. (2003). Tasawuf Kontekstual Solusi Problem Manusia Modern. Yogyakarta: Pustaka.

Ukas, Maman. (1999). Manajemen: Konsep, Prinsp, Dan Aplikasi. Bandung: Agnini.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wahjoetomo, (1997). Perguruan Tinggi Pesantren. Jakarta: Gema Insani Press.

Zamakhsyari. (1982). Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.

Downloads

Published

2025-03-24

How to Cite

Aji Muhammad Iqbal, Adang Hambali, Bambang Syamsul Arifin, & Asep Achmad Hidayat. (2025). Sufistic Curriculum Development Management at the Islamic Boarding School. International Journal of Islamic Educational Research, 2(2), 08–18. https://doi.org/10.61132/ijier.v2i2.284